23 Maret 2011

TIPE-TIPE LARVA SERANGGA

Larva Serangga Notodentidae (Photo oleh: Yos F. da Lopes. Ditemukan pada tanaman pohon di Kawasan Merapi)

TIPE LARVA BERDASARKAN JUMLAH KAKI
  1. Apoda, yaitu larva yang tidak berkaki. Larva apoda biasanya bergerak menggunakan gerakan peristaltik hidroskeleton tubuhnya (Gambar 1).
  2. Oligopoda, yaitu larva yang memiliki hanya 3 pasang kaki pada thoraks, misalnya, larva kumbang koksi (Gambar 2).
  3. Polipoda, yaitu larva yang berkaki lebih dari 3 pasang, baik pada thoraks (kaki sesungguhnya) maupun pada ruas abdomen (prolegs atau kaki semu), misalnya, pada kebanyakan larva ordo Lepidoptera seperti ulat jengkal (Gambar 3).
TIPE LARVA BERDASARKAN BENTUK TUBUH
  1. Campodeiform, yaitu larva yang bentuk tubuh pipih (gepeng); kaki panjang; biasanya memiliki cerci dan caudal filaments (Chu, 1949); kepala prognathous; umumnya sangat aktif dan berperan sebagai predator; misalnya, larva ordo Coleoptera seperti kumbang koksi (Coccinelidae, Gambar 2A), Dytiscidae, Carbidae, Staphylinidae.
  2. Scarabeiform, yaitu larva yang bentuk tubuhnya cylindrical dan membentuk huruf C; kepalanya hypognathous dan terbentuk dengan jelas; memiliki kaki pada toraks dan pendek; tidak memiliki proleg, (Chu, 1949); misalnya, adalah larva kumbang tanah (Coleoptera: Scarabeidae, Gambar 2B), Bruchidae, Ptinidae, Anobiidae.
  3. Carabiform, yaitu larva yang bentuknya merupakan modifikasi larva campodeiform, yang mana tubuhnya gepeng tetapi kakinya lebih pendek dan umumnya tidak memilki caudal filaments (Chu, 1949), misalnya, larva ordo Coleoptera seperti Chrysomelidae (Gambar 4), Lampyridae, Carabidae, Melyridae.
  4. Elateriform, yaitu larva yang bentuk tubuhnya cylindrical-memanjang serta dinding tubuhnya tebal dan keras; setae jauh berkurang; kaki biasanya ada tapi pendek (Chu, 1949); kepala prognathous; dan umumnya pemakan tumbuhan; misalnya, Tenebrio molitor (Coleoptera: Tenebrionidae), Elateridae (Gambar 2C), Alleculidae, Ptilodactylidae, dan Eurypogonidae.
  5. Platyform, yaitu larva dengan bentuk tubuh pendek, lebar dan gepeng (pipih); kakinya sangat pendek, inconspicuous atau absen (Chu, 1949); kepala hyphognathous; beberapa spesies mempunyai spines (duri) yang beracun; umumnya pemakan tumbuhan; misalnya, larva Limacoid (Lepidoptera: Limacodidae, Gambar 5).
  6. Eruciform, yaitu larva dengan bentuk cylindrical dengan ruas tubuh yang sangat jelas; memiliki kaki pada toraks dan proleg;  kepala hypognathous dan jelas terbentuk (Chu, 1949); kakinya sangat pendek; antena sangat kecil; misalnya, larva ordo Lepidoptera (Gambar 3A, 3B, 3C), Tenthredinidae, Mecoptera. (lihat 1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)
  7. Vermiform, yaitu larva dengan bentuk tubuh yang menyerupai cacing (wormlike), cylindrical, memanjang (elongate), tanpa lokomotif appendages (Chu, 1949); apodous sehingga bergerak menggunakan gerakan peristaltik hidroskeleton tubuhnya; tidak bermata; misalnya,  sebagian besar larva ordo Diptera (Tephritidae, Gambar 1A), larva woodboring beetles, beberapa sawflies dan flea beetles genus Systena dan Epitrix, larva Hymenoptera (Formicidae, Gambar 1B dan Vespidae, Gambar 1C).

REFERENSI
  • Chen, Sicien. 1946. Evolution of Insect Larva. Transactions of the Royal Entomological Society of London 1946. 97:381-404. http://www.uky.edu/Classes/ENT/660/chen.htm. Diakses pada Tanggal 29 Januari 2011.
  • Chu, H.F. 1949. How to Know the Immature Insects. WM. C. Brown Company Publishers. Dubugue, Iowa.
  • Stehr, Frederick W. 1991. Immature Insects. Copyright ©1991 by Kendall/Hunt Publishing Company. Library of Congress Catalog Card Number: 85-81922 ISBN 0-8403-4639-5. 2460 Kerper Buolevard P.O. Box 539 Dubuque, Iowa 52004-0539.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar