12 September 2012

KARAKTERISTIK BEBERAPA FAMILI DALAM ORDO BLATTODEA

DESKRIPSI ORDO

Exopterygote Neoptera; tubuh pipih dorsoventralis; kepala terletak bersama alat mulut pengunyah yang mengarah ke bawah. Sayap depan, jika, biasanya termodifikasi menjadi tegmina yang menebal, memendek atau tidak ada; sayap belakang, jika berkembang, membranous, tereduksi atau tidak ada. Kaki kursorial, kadang-kadang fossorial; tarsi 5-segmen. Organ genitalia jantan asimetris, ovipositor betina tersembunyi. Cerci dengan 1 sampai banyak segmen. Organ stridulatory khusus jarang ada. Telur biasanya terdapat dalam ootheca yang dapat dibawa secara eksternal sampai menetas atau disimpan pada substrat (oviparitas), atau ditarik kembali ke dalam uterus atau kantung induk sampai kelahiran (ovoviviparitas dan viviparitas) (L.M. Roth dalam Division of Entomology CSIRO Australia, 1991).
  • Famili Blattidae. Femora tengah dan belakang mempunyai banyak duri pada batas ventroposterior 
  • Famili Blatellidae. Femora tengah dan belakang tanpa duri-duri pada batas ventroposterior, atau dengan rambut-rambut dan rambut duri saja, atau 1 atau 2 duri-duri ujung

KUNCI IDENTIFIKASI FAMILI 

  • Femora tengah (Gambar 6.1A) dan belakang (Gambar 6.1B) mempunyai banyak duri pada batas ventroposterior .................... Blattidae 
  • Femora tengah dan belakang (Gambar 6.2A) tanpa duri-duri pada batas ventroposterior, atau dengan rambut-rambut dan rambut duri saja, atau 1 atau 2 duri-duri ujung ................... Blatellidae 

KARAKTERISTIK FAMILI ORDO MANTODEA

Deskripsi Ordo

Mandibulate, predasius, exopterygote Neoptera; kepala bebas bergerak; antena multisegmen dan biasanya filiform; kaki depan raptorial dengan koksa besar yang mobile, kaki tengah dan belakang kursorial; tarsi hampir selalu bersegmen-5; sayap depan berupa tegmina yang tebal, sayap belakang membranous; tegmina dan sayap berkembang penuh, memendek atau (terutama pada betina) hadir; organ pendengaran khusus pada metathorax; cerci multisegmen, alat kelamin jantan sangat asimetris; telur tertutup dalam sebuah ootheca (J. Balderson dalam Division of Entomology CSIRO Australia, 1991).

Famili Mantidae

Kaki depan raptorial (A) dengan koksa besar dan mobile, kaki tengah (B) dan belakang (C) kursorial; duri ventroexternal tibia depan tegak dan berjarak (C); tarsi hampir selalu bersegmen-5 (E); sayap depan (F) berupa tegmina yang tebal, sayap belakang (G)membranous. 

Karakteristik Mantidae. Gambar diolah oleh Yos F. da Lopez

KARAKTERISITIK BEBERAPA FAMILI DALAM ORDO NEUROPTERA

Deskripsi Ordo

Empat sayapnya membranous: sayap depan dan sayap belakang berukuran kira-kira sama atau sayap belakang sedikit lebih lebar pada pangkalnya; sayap biasanya diletakkan seperti atap di atas tubuh saat istirahat; sayap umumnya dengan banyak vena, termasuk vena menyilang di daerah kosta. Antena panjang, banyak segmen, seperti benang, pectinate, atau berbentuk gada. Tarsi bersegmen-5i. Cerci absen. Alat mulut penggigit-pengunyah. Metamorfosis lengkap ((Borror & White, 1970; Borror et al., 2005).

  • Famili Mantispidae. Mirip bellang sembah dengan thoraks yang memanjang dan kaki depan membesar, cocok untuk menyergap mangsanya. Bentang sayap 25 mm atau lebih. 
  • Famili Raphidiidae. Ukurannya bervariasi dengan panjang sayap depan sekitar 11-17 mm. Betina lebih besar dari jantan. 

Kunci Identifikasi Famili dalam Ordo Neuroptera


  • Kaki depan sebagai perenggut atau raptorial (Gambar 3.1A), timbul dari ujung posterior prothoraks; berbentuk seperti belalang sembah; kepala hypognathous (Gambar 3.1B)....................Mantispidae
  • Kaki depan normal, bukan perenggut atau raptorial (Gambar 3.2A), timbul dari ujung posterior prothoraks; kepala prognathous (Gambar 3.2B)..........................................................Raphidiidae

Gambar 3.1. Mantispidae. Gambar diolah oleh Yos F. da Lopes

Gambar 3.2. Raphidiidae.Gambar diolah oleh Yos F. da Lopes. 

TWICESTABBED LADY BEETLE (COCCINELLIDAE)


  • Nama ilmiah: Chilocorus orbus
  • Filum: Arthropoda
  • Kelas: Insecta
  • Order: Coleoptera
  • Famili: Coccinellidae
  • Mangsa: Serangga skala (scale insects), termasuk walnut scale (Quadraspidiotus juglansregiae), sycamore scale (Stomacoccus platani), armored scale pada alpukat (Hemiberlesia lataniae, Aonidiella aurantii, Chrysomphalus dictyospermi, Hemiberlesia rapax), San Jose scale pada pir (Diaspidiotus (=Quadraspidiotus) perniciosus), brown soft scale pada jeruk (Coccus hesperidum), European fruit lecanium pada cherry (Parthenolecanium corni), dan lain-lain. 

DESKRIPSI

Dewasa berukuran panjang 3-5 mm, berwarna hitam mengkilat dengan dua spot merah pada elytra-nya. Kumbang Chilocorus orbusdapat tersamarkan dengan beberapa Coccinellidae lainnya yang juga berwarna hitam mengkilat dengan dua spot merah di elytra-nya: Axion plagiatum, Chilocorus kuwanae, dan Olla v-nigrum. Bila dibandingkan dengan spesies lainnya, spot C. orbus terletak lebih dekat dengan kepalanya. C. orbus mengalami metamorfosa lengkap dan pada cuaca panas dapat melewati beberapa generasi per tahun. Telur berukuran sekitar 1 mm panjangnya dan diletakkan baik secara tunggal maupun berkelompok. Larva berwarna abu-abu hingga hitam dan berbeda dari Coccinellidae lainnya karena memiliki duri yang menonjol dengan beberapa cabang yang terlihat seperti duri diatas duri. Larva kumbang ini dan serangga Coccinellidae pemakan serangga skala lainnya sering terabaikan karena tersembunyi di bawah tubuh serangga skala (UC Statewide IPM Program, 2011).

SPIDER MITE DESTROYER LADY BEETLE (COCCINELLIDAE)


  • Nama ilmiah: Stethorus picipes 
  • Filum:Arthropoda 
  • Kelas:Insecta 
  • Order:Coleoptera 
  • Famili:Coccinellidae 
  • Mangsa:Tungau hama

Deskripsi:

Kumbang Stethorus picipes (spider mite destroyer lady beetle) dewasa berukuran panjang sekitar 1,5 mm; berwarna hitam mengkilat dengan permukaan yang sangat halus, ditutupi rambut-rambut halus dan berwarna pucat. Kumbang S. picipesmengalami metamorphosis sempurna.  Telur berukuran kecil dan oblong, pucat, diletakkan secara tunggal diantara antara koloni spider mites. Larva berwarna abu-abu gelap hingga kecoklatan dan ditutupi dengan banyak bulu-bulu halus. Pupa berbentuk oblong atau oval dan ditutupi dengan duri-duri pendek. Warna pupa bervariasi, dari hitam hingga coklat, abu-abu atau kemerahan, tergantung pada tingkat kedewasaannya. Dewasa dan larva dapat memangsa sekitar satu setengah lusin tungau per hari. Pada suhu hangat, S. picipes dapat menyelesaikan satu generasi dari telur menjadi dewasa dalam waktu sekitar tiga minggu. Betina biasanya hidup satu sampai tiga bulan dengan menghasilkan sekitar 100 hingga 200 telur (UC Statewide IPM Program, 2011).

Helopeltis antonii (Hemiptera: Miridae)

Helopeltis spp
Penghisap buah, Helopeltis antonii merupakan salah satu serangga hama yang menjadi kendala utama dalam budidaya kakao di Indonesia. Hama ini merusak tanaman dengan cara menusuk dan menghisap cairan buah ataupun tunas-tunas muda. Serangan pada buah muda menyebabkan matinya buah tersebut, sedangkan serangan pada buah berumur sedang mengakibatkan terbentuknya buah abnormal. Serangan berat dan berulang-ulang pada pucuk dapat menekan produksi kakao sekitar 36-75%. Serangga ini juga menyerang tanaman jambu mete, kopi dan teh sehingga menimbulkan kerugian karena di tempat tertentu (daerah endemik) sewaktu-waktu populasinya dapat meningkat sampai lebih dari 8 ekor/2 m2 (tingkat ledakan atau outbreak). Helopeltis spp. termasuk ke dalam ordo Hemiptera, famili Miridae. Serangga ini bertubuh kecil ramping dengan tanda yang spesifik yaitu adanya tonjolan berbentuk seperti jarum pada mesuskutelum. Helopeltis merupakan genus yang mempunyai banyak spesies. Di Indonesia, spesies yang banyak merusak tanaman jambu mete, kakao, dan teh adalah H. antonii dan H. theivora Waterh.

BERIKUT INI INFORMASI SELENGKAPNYA:

Status Helopeltis sebagai Hama
Rancangan Penyuluhan TeknikPengendalian Helopeltis sp
Limbah Tembakau sebagai PestisidaNabati Pengendali Helopeltis sp.
Identifikasi Helopeltis antonii pada Tanaman Kakako
Status Serangga Hama Helopeltis antonii SIGNORET dan Evaluasi Cara Pengelolaannya
Life Tables and Population Parameters of Helopeltis antonii
Aplikasi biokaolin untukperlindungan buah kakao
Biologi Helopeltis antonii pada Jambu Mete
Dispersion Pattern of Helopeltis antonii Signoret on Cashew Plantation
Tingkat Serangan Helopeltis spp pada Tanaman Kakao di Dataran Rendah dan Tinggi Sumatera Barat
Efektifitas Minyak Masoyi terhadap Helopeltis antonii Sign pada Jambu mete
Abundance of Helopeltis antonii population in cashewplantation
Molecular identification anddiversity of Helopeltis antonii
The Effect of Mating on TheEggs’ Fertility and Fecundity of Helopeltis antonii
Aplikasi Beberapa Strain Beauveria bassiana terhadap Helopeltis antonii Sign pada bibit Jambu Mete

11 September 2012

SEVENSPOTTED LADY BEETLE (COCCINELLIDAE)


  • Nama ilmiah: Coccinella septempunctata
  • Filum: Arthropoda
  • Kelas: Insecta
  • Order: Coleoptera
  • Famili: Coccinellidae
  • Mangsa: species aphids, seperti pea aphid (Acyrthosiphon pisum), cowpea aphid (Aphis craccivora), green peachaphid (Myzus persicae (Sulzer)), potato aphid (Macrosiphum euphorbiae), corn leaf aphid (Rhopalosiphum maidis (Fitch)), and melon aphid (Aphis gossypii Glover).

Deskripsi:

Coccinella septempunctatadewasa relatif besar, panjangnya 7-8 mm, dan memiliki spot pucat hingga putih pada kedua sisi kepalanya, tubuh oval dan berbentuk kubah. Thoraks berwarna hitam dengan warna putih sepanjang front margin. Terdapat tujuh spot hitam pada sayap depannya yang berwarna merah atau oranye, pola spot biasanya 1-4-2. C. septempunctata mengalami metamorfosis sempurna. Umumnya, betina meletakkan telur dekat mangsa,dalam kelompok kecil di tempat terlindung pada daun dan batang. 

Telur berbentuk gelendong (spindle) dan kecil, panjangnya sekitar 1 mm. Dalam jangka waktu 1-3 bulan, betina dapat meletakkan 200 - 1.000 telur. Larva C. septempunctata, berbentuk seperti alligator, tumbuh dari sekitar 1 mm sampai 4-7 mm panjangnya selama periode 10 sampai 30 hari tergantung pada pasokan kutu daun. Larva besar dapat berjalan hingga 12 m untuk mencari mangsa. Pupasi berakhir antara 3 dan 12 hari, tergantung keadaan suhu. Perkembangan dari telur menjadi dewasa dapat berlangsung hanya dua sampai tiga minggu, dan dewasa dapat hidup selama beberapa minggu atau bulan, tergantung pada lokasi, ketersediaan mangsa, dan musim (Hoffmann & Frodsham, 1993; UC Statewide IPM Program, 2011).

MULTICOLORED ASIAN LADY BEETLE (COCCINELLIDAE)


  • Nama ilmiah: Harmonia axyridis 
  • Filum: Arthropoda
  • Kelas: Insecta
  • Order: Coleoptera
  • Famili: Coccinellidae
  • Mangsa: Berbagai jenis serangga hama bertubuh lunak (homopterous) seperti kutu daun, scales, dan psyllids, termasuk pecan aphids (Melanocallis caryaefoliae), red pine scale (Matsucoccus resinosae), balsam twig aphids (Mindarus abietinus Koch), and pine bark adelgid (Pineus strobi).

Deskripsi:

Multicolored Asian lady beetle, Harmonia axyridis, dewasa berukuran panjang kira-kira 6-8,5 mm, lebar sekitar 5 mm. Terdapat lebih dari 100 form (bentuk atau rupa) dengan pola spot dan warna yang berbeda. Kumbang berbentuk kubah, berwarna oranye-kekuningan hingga merah, dengan spot hitam bervariasi atau tidak ada spot pada sayap depannya. Pronotum berwarna kuning jerami dengan 5 bintik hitam atau dengan bintik lateral yang biasanya bergabung untuk membentuk 2 garis melengkung, membentuk huruf W, atau solid trapesium. 

Sayap depan umumnya berwarna kuning-oranye pada kumbang yang tidak memiliki spot. Pada kumbang yang memiliki bercak, setiap sayap depan memiliki 10 bintik hitam. Harmonia axyridis mengalami metamorfosis sempurna. Selama hidupnya, betina meletakkan beberapa lusin hingga beberapa ratus butir telur. Telur berwarna kuning cerah, diletakkan secara berkelompok sekitar 20 butir pada sisi bawah daun. Telur sering menetas dalam 3 sampai 5 hari. Larva memanjang, agak pipih, dan dilengkapi dengan duri dan tuberkel yang kuat, menyerupai alligator kecil, berlangsung dalam 4 instar. Larva dewasa (instar keempat) memiliki warna yang mencolok: sebagian besar berwarna hitam hingga abu-abu gelap kebiruan, dengan patch kuning-oranye terang pada sisi segmen abdomen 1 sampai 5. Tahap larva berlangsung selama 12-14 hari. Pupasi berlangsung 5 sampai 6 hari. Pada cuaca musim semi yang sejuk, perkembangan dari telur menjadi dewasa dapat berlangsung 36 hari atau lebih lama. Terdapat beberapa generasi per tahun, tergantung pada suhu. Dewasa dapat hidup selama 2 sampai 3 tahun di bawah kondisi optimal. Seekor Harmonia axyridis dewasa mampu mengkonsumsi 90-270 kutu daun per hari, dan larvanya dapat mengkonsumsi 600 sampai 1.200 kutu daun selama perkembangannya (Mahr,1995; Knodel et al., 1996; UC Statewide IPM Program, 2011).

MEALYBUG DESTROYER (COLEOPTERA: COCCINELLIDAE)



  • Nama ilmiah: Cryptolaemus montrouzieri 
  • Filum: Arthropoda 
  • Kelas: Insecta 
  • Order: Coleoptera 
  • Famili: Coccinellidae 
  • Mangsa: Berbagai macam kutu putih dan serangga-serangga homoptera bertubuh lunak lainnya, termasuk kutu putih jeruk, citrus mealybug (Planococcus citri) dan kutu perisai, green shield scale (Pulvinaria psidii). Telur dan larva adalah makanan kesukaan baik dewasa maupun larva.

Deskripsi:

Kumbang Cryptolaemus montrouzieri dewasa berukuran kecil dengan panjang 3-4 mm, sebagian besar berwarna coklat tua atau kehitaman dengan kepala dan ekor (posterior) berwarna oranye. Kaki depan kumbang betina berwarna coklat tua, kaki depan jantan berwarna coklat muda (orange). C. montrouzieri mengalami metamorfosa lengkap dengan sekitar 4 generasi per tahun. Telur C. montrouzieri berwarna kuning dan diletakkan di antara kantung telur kutu putih (mealybugs). Telur menetas menjadi larva dalam waktu sekitar 5 hari pada suhu 27 °C. Larva berlangsung dalam tiga iinstar dan berakhir dalam 12-17 hari. Larva kumbang terlihat seperti kutu putih kecuali yang berukuran lebih besar dan aktif dengan panjang mencapai 13 mm dan ditutupi lapisan lilin putih sehingga kakinya sulit terlihat. Pupasi terjadi di tempat-tempat terlindung pada batang atau substrat lainnya. Dewasa muncul setelah 7-10 hari dan hidup selama empat bulan. Empat hari setelah muncul, betina dewasa mulai bertelur, dan selama hidupnya dapat menghasilkan sebanyak 400 telur. C. montrouzieri paling efektif dalam mengendalikan kutu putih ketika populasi kutu putih tinggi. C. montrouzieri tidak bertahan hidup dengan baik pada cuaca dingin (Sadof, 1995b; UC Statewide IPM Program, 2011).

CONVERGENT LADY BEETLE (COLEOPTERA: COCCINELLIDAE)




  • Nama ilmiah: Hippodamia convergens
  • Filum: Arthropoda
  • Kelas: Insecta
  • Order: Coleoptera
  • Famili: Coccinellidae
  • Mangsa: kutu daun (aphid) dan serangga homoptera bertubuh lunak lainnya.
Deskripsi:


Tubuh convergent lady beetle dewasa cembung mengkilat, berbentuk setengah kubah dan pendek, antenna berbentuk gada. Panjang tubuhnya 4-7 mm; sayap depan berwarna orange hingga merah, dengan spot hitam mencapai 13 buah, ada yang memiliki spot lebih sedikit, beberapa tidak memiliki spot. Thoraks berwarna hitam dengan dua garis putih konvergen, bagian pinggir berwarna putih. Baik dewasa maupun larva bersifat predasius. Tubuh larva memanjang, berkaki panjang, dan tampak seperti alligator kecil, berwarna kehitaman dengan bintik-bintik oranye.

Panjang larva mencapai 7 mm. Telur berbentuk oblong, berwarna kuning, panjang sekitar 1 mm. Telur diletakkan secara berkelompok dengan bagian ujungya dilekatkan pada daun dan batang dekat kutu daun berada. Pupasi berlangsung di tempat-tempat yang terlindung pada batang atau substrat lainnya. Convergent lady beetle mengalami metamorfosa lengkap dengan satu atau dua generasi per tahun. Baik dewasa maupun larva memangsa, terutama, kutu daun dan kadang-kadang lalat putih, serangga bertubuh lunak lainnya dan telur serangga (Hoffmann & Frodsham, 1993; UC Statewide IPM Program, 2011).

SPINED SOLDIER BUG (HEMIPTERA: PENTATOMIDAE)




  • Nama ilmiah: Podisus maculiventris
  • Filum: Arthropoda
  • Kelas: Insecta
  • Order: Hemiptera
  • Famili: Pentatomidae
  • Mangsa: Serangga pradewasa, termasuk larva Mexican bean beetle (Epilachna varivestis), European corn borer (Ostrinia nubilalis), diamondback moth (Plutella xylostella), corn earworm (Helicoverpa zea), beet armyworm (Spodoptera exigua), fall armyworm (Spodoptera frugiperda), cabbage looper (Trichoplusia ni), imported cabbageworm (Pieris rapae), Colorado potato beetle (Leptinotarsa decemlineata), velvetbean caterpillar (Anticarsia gemmatalis), dan flea beetles (Chrysomelidae).
Deskripsi: 


Dewasa berwarna coklat pucat, panjangnya sekitar 8,5-13 mm, berbentuk perisai dengan “prominent spurs” di belakang kepala. Tidak seperti spesies hama yang mungkin terlihat serupa, kepik predator ini memiliki garis gelap yang jelas setiap ujung membranous sayap depan yang dapat membentuk satu garis gelap ketika ujung sayap dilipat.
Nimfa muda berwarna merah dan hitam, nimfa tua memiliki becak merah, hitam, kuning-oranye, dan band dan patch berwarna krem, tidak bersayap dan bundar seperti perisai. Baik dewasa maupun nimfa memiliki rostrum yang panjang lama untuk menusuk mangsanya yang terletak pada bagian ventral tubuhnya dan diposisikan kea rah posterior.
Telur berwarna abu-abu, krem, atau emas berbentuk gentong, diletakkan berkelompok (20-30 kelompok) pada daun dan ranting. Nimfa yang yan baru keluar dari telur sering berkelompok di sekitar tempat menetasnya, kemudian menyebar untuk mencari makanan. Nimfa mulai makan 4 atau 5 hari setelah menetas dan terus menyerang mangsa selama tiga minggu perkembangan berikutnya. Perkembangan dari telur hingga dewasa membutuhkan waktu sekitar 30 hari, tergantung pada suhu dan makanan.Terdapat sekitar 2-3 generasi per tahun. Di laboratorium, dewasa dapat hidup 2-3 bulan. Dilaporkan bahwa kepik predator ini dapat mengkonsumsi lebih dari 100 larva ulat grayak instar-akhir (Hoffmann & Frodsham, 1993; O'Neil, 1995; BICONET, 2009).

MULLEIN PLANT BUG (HEMIPTERA: MIRIDAE)

Nama ilmiah: Campylomma verbasci
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Order: Hemiptera
Famili: Miridae
Mangsa: Aphid, tungau, thrips, dan psylla pir (Cacopsylla pyricola).

Deskripsi:

Dewasa berwarna hijau-coklat, bentuknya oval memanjan, dan panjang sekitar 2.5mm; memiliki spot seperti cincin hitam (gelap) pada segmen pertama antenna dan duri hitam pada kaki. Nimfa bulat telur dan translucent (tembus pandang) ketika baru menetas, dan secara bertahap berubah menjadi hijau pucat. Telur sekitar 0.87mm panjangnya dan berbentuk kantung. Telur diletakkan (disisipkan) pada kulit kayu, batang, dan/atau daun tanaman inang dengan hanya operkulum (cap atau penutup) yang terlihat. Nimfa berkembang melalui lima instar dalam waktu sekitar 21 hari pada suhu sekitar 21 °C (Bantock & Botting, 2010; Higbee & Yakima, 2011).