10 September 2012

LABA-LABA LOMPAT (JUMPING SPIDER )

Filum: Arthropoda
Kelas: Arachnida
Ordo: Aranae
Famili: Saltacidae
Mangsa: Berbagai species serangga, baik  kecil maupun yang lebih besar dari ukuran laba-laba.
Laba-laba lompat (family Saltacidae) terdapat lebih 500 genus dan 5000 species yang telah dideskripsikan (Maddison et al., 2008), menjadikannya family terbesar, sekitar 13% dari semua species laba-laba (Peng & I-Min Tso, 2002). Laba-laba lompat memiliki penglihatan (vision) yang baik yang digunakannya untuk berburu dan navigasi. Laba-laba ini mampu melompat dari satu tempat ke tempat lain dengan bantuan semacam perekat sutra (silk tether) yang dimilikinya. Baik paru-paru maupun system trakea-nya berkembang dengan baik, karena laba-laba bergantung kepada adannya kedua system tersebut (bimodal breathing).
Green Jumping Spider: Mopsus mormon  
(Photo by: Brisbane Insects and Spiders Home Page)
Laba-laba lompat adalah pemburu yang aktif, yang berarti bahwa mereka tidak mengandalkan jaring untuk menangkap mangsanya. Sebaliknya, laba-laba mengikuti mangsanya. Laba-laba menggunakan indera penglihatan-nya yang superior untuk membedakan dan melacak makanannya, sering dalam beberapa inci. Kemudian, mereka menerkam, memberikan serangga sedikit waktu untuk bereaksi sebelum melumpuhkan dengan racunnya (National Geographic video of capture of bee by jumping spider). Laba-laba ini juga  mampu belajar, mengenali, dan mengingat warna (Jakob et al, 2007)

 

Habitat

Laba-laba lompat hidup dalam berbagai habitat. Hutan tropis merupakan tempat bagi sebagian besar species laba-laba, tetapi laba-laba juga ditemukan di hutan subtropis, tanah belukar, padang pasir, zona pasang surut, dan bahkan pegunungan. Euophrys omnisuperstes adalah spesies yang dilaporkan telah dikoleksi  pada elevasi tertinggi, di lereng Gunung Everest (Wanless, 1975).
Garden Jumping Spider - Opisthoncus sp. 
(Photo by: Brisbane Insects and Spiders Home Page)
Laba-laba lompat umumnya dikenali melalui pola mata-nya. Semua laba-laba lompat memiliki empat pasang mata dengan mata median anterior yang sangat besar. Matanya tersusun dalam 3 baris, kecuali untuk Lyssomaninae, yang memiliki empat baris (satu dalam setiap pasang).

Diet

Walaupun laba-laba lompat umumnya karnivora, banyak spesies diketahui hidup dari nectar (Jackson et al., 2001) dan satu spesies, Bagheera kiplingi, makan terutama pada bahan tanaman (Milius, 2008). Belum diketahui laba-laba yang memakan biji atau buah. Tanaman seperti kacang partridge menyediakan nectar bagi laba-laba lompat melalui “extrafloral nectaries”, dan laba-laba membantu melindungi tanaman dengan membunuh dan memakan hama.


REFERENSI:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar