B. SIFAT FISIKA DAN KIMIA (FISIO-KIMIA)
Massa Molar | 223,2 g/mol | |
Massa Jenis | 1,33 g/cm³ | |
Titik Lebur | 54 - 55°C | |
Titik Didih | 120°C pada 0,0005 mmHg, 125°C pada 0,07 Pa | |
Tekanan Uap | 2,9 × 10-1 mPa pada suhu 20°C | |
Koefisien Partisi | (Kow.LogP): -0,22; Kow (koefisien partisi octanol dalam air): 0,60 | |
Kelarutan | 1 kg/kg dalam air (100%) | |
700 g/kg dalam acetone (70%) | ||
800 g/kg dalam dichloromethane (80%) | ||
1 kg/kg dalam methanol (100% | ||
60 g/kg dalam toluene (6%) | ||
250 g/kg dalam n-octanol (25%) | ||
Bentuk/tampilan | Monocrotophos murni: berupa kristal higroskopik tidak berwarna. | |
Monocrotophos teknis: kristal setengah padat berwarna coklat-kemerahan dengan bau ester yang ringan, kemurnian paling sedikit 75%. | ||
Reaktifitas | Hidrolisis: waktu paruh pada 20°C dihitung dari parameter Arrhenius 96 hari pada pH 5; 66 hari pada pH 7; dan 17 hari pada pH 9. | |
Korosif pada besi hitam, drum baja, dan stainless steel. | ||
Stabilitas | Terurai pada suhu di atas 38°C, reaksi termal (thermal runaway reaction) dapat terjadi pada suhu di atas 55°C. Tidak stabil dalam alkohol dan glikol berantai pendek (berat molekul rendah), terurai pada beberapa bahan inert. Stabil dalam keton serta dalam alcohol dan glikol berantai panjang (berat molekul tinggi). Terdekomposisi pada pemanasan atau pembakaran, menghasilkan asap beracun dan menimbulkan rasa perih (mengandung oksida nitrogen, oksida fosfor). Dapat merusak besi, baja, kuningan. | |
Penyimpanan: monocrotophos teknis harus disimpan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan dalam kondisi dingin dan kering untuk meminimalkan terjadinya degradasi. Penyimpanan dalam gelas dan polyethylene containersit dan pada pH asam dan netral memungkinkan monocrotophos relatif stabil, tetapi dapat terhidrolisis dalam larutan basa (alkalin). | ||
Batas Exposure | ||
Makanan | Batas residu maksimum (MRLs, Maximum residual limits) dalam produk-produk tertentu. | 0,02-1 mg/kg |
Asupan harian yang dapat diterima, ADI (acceptable daily intake). | 0,0006 mg/kg | |
Tempat Kerja | Nilai Ambang Batas, waktu rata-rata (USA TLV-TWA, Threshold Limit Value, Time-weighted average). | 0,25 mg/m3 |
C. Klasifikasi Bahaya Bagi Organisme
WHO | Produk teknis: Ib (sangat berbahaya), klasifikasi berdasarkan toksisitas oral. | ||||
Tokisistas | Oral | Dermal | |||
LD50: 14 mg/kg bb (lihat E.3.1) | LD50: 112 mg/kg bb (lihat E.3.1) | ||||
Formulasi | a.i. (%) | Kelas bahaya | a.i. (%) | Kelas bahaya | |
liquid | >70 | la | >25 | Ib | |
> 5 | Ib | >1 | II | ||
>1 | II | ||||
solid | >30 | Ib | >90 | Ib | |
>3 | II | >10 | II | ||
EPA | Kategori 1 (sangat beracun) | ||||
EU | T+ (beracun sekali), N (berbahaya terhadap lingkungan) | ||||
IARC | Tidak terklasifikasi | ||||
Keterangan: a.i. (active ingredient) | |||||
Sumber: FAO (2011); American Bird Conservancy (2010); Kegley et al (2010); Rotterdam Convention (2005); Heath Council of the Netherlands (2003); PAN-UK (1997); EXTOXNET (1995). |
D. SINTESIS MONOCROTOPHOS
Sintesis monocrotophos melewati 3 tahap, yaitu sintesis MMAA (monomethyl acetoacetamide), klorinasi MMAA menghasilkan MMAACl, dan kondensasi hasil klorinasi (MMAACl) menghasilkan cis- dan trans-monocrotophos.
Tahap 1: Sintesis MMAA (monomethyl acetoacetamide):
Tahap 2: Klorinasi MMAA:
MMAA, air dan metanol diambil dan didinginkan pada suhu 25 - 30°C, kemudian dialirkan gas klor (sulfuryl chloride, SO2Cl2). Setelah reaksi selesai, massa reaksi dinetralkan sampai pH 7,0 dengan larutan natrium karbonat 20%. Pelarut (metanol & sejumlah air) dan hasil destilasi serta produk hasil klorinasi diekstraksi dengan EDC (1,2-Dichloroethane atau Ethylene dichloride). Air hilang karena refluks produk hasil klorinasi dalam EDC secara simultan.
Hasil reaksi (MMAACl) diambil untuk diteruskan ke langkah berikutnya.
Tahap 3: Kondensasi hasil klorinasi:
Produk hasil klorinasi (MMACl) selanjutnya dikondensasi dengan Trimethyl phosphite (TMP, P(OCH3)3) untuk menghasilkan Monocrotophos Technical.
Proses sintesis secara keseluruhan seperti pada Gambar berikut ini.
Gambar 1. Proses Sintesis Monocrotophos. Gambar diadaptasi dari Wikipedia (File:Monocrotophos Synthesis.png. 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar